Sunyi malam angin bergemuruh menerbangkan puingpuing rumah lumpuh. Tak ada suara yang terdengar sedikitpun kecuali bisikan angin yang mencari rintik hujan yang hilang, sesekali ia pun mengaduh dan meringgis. Angin kehilangan rintik hujan. Rintik hujan yang selalu membawakannya irama yang sendu. Sendu yang terkadang ia acuhkan dalam topan yang berusaha mengusir hujan.
Namun,
sendu itu membuat ia candu.
"bukankah semesta sering sekali memasangkan rintik hujan dengan angin? bahkan pada setiap hujan anggin selalu hadir ikut andil dalam menyatukan ketukan irama." bisik ranting pohon yang daunnya mulai berguguran pada pucuk pohon.
Angin hanya diam dan pura-pura tidak mendengar. ia hanya ingin mendengar rintik hujan. Seperti seorang kekasih yang merindukan kekasihnya yang sering ia acuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar