Rabu, 27 Maret 2013

Cerita Keheningan Malam


Kesunyian mana yang kamu jadikan ketakutan, saat kamu meraihku dan  mulai mengukir nama kita dalam malam dengan lihainya kamu gariskan setiap bentuk yang ada dalam pikiran itu tanpa jeda. Kita bahkan lupa dingin menjelma menjadi gelak tawa. Kamu tanpa lelah menuntun malam pada keindahan. Padahal kita tau kita terbentur waktu. Tidak bukan kita tapi aku.
kamu masih setia berkutat dengan hatimu, hingga malam membuat waktuku menjadi hangat untukmu. Malam tidak sedingin dulu, dan itu karena kamu.
Namun egoku tak hancur lebur seketika, hangat malam aku tepis. aku lemparkan dingin yang menjadi jarak kita.
Hingga akhirnya kita sama-sama tersayat ujung yang berduri.

1 komentar: