Jumat, 12 April 2013

Kita Yang sulit Ada




Entah lega atau semakin terluka.

Kita bicara dan keluar dari bisu.
Rindu mu kentara mampu meluluhkan sisi ragu kita.
Harum yang terbelegu jauh lebih lama pecah.
Kita saling terbuka.
Dengan hujan,
Itu jelas hujan mengiring kita.
Kamu bahagia???
Tapi kenapa aku merasa seperti ditunjuk titik yang sama.
Kita sudah jelas berbeda.
Otak ku berputar menuntun sepasang penopang jalan,
mundur perlahan-lahan.
Dan kamu mendekat pelan-pelan.
Berlapis tanya itu masih mengepakan sayap-sayapnya.
Salahkan kita???
Berirama dalam tawa seorang pelita,
Dan kamu seolah buta dengan segala tulimu.
Aku terlalu pasih untuk seolah-olah tidak tau,
terlalu bodoh untuk merasa baik-baik saja.
Tapi berderai haru untuk setia mu.
Tak apa aku baik-baik saja.
Masih sama seperti pertama dulu,
ketika tatapan mata mu melekad pada dinding kekosongan.
Melihat mu tertawa saja sudah menjadi penawar.
Tak perlu kau dekap,
sapa mu sudah menjadi pelukan ternyaman.
jangan cemas aku tidak lagi duduk dalam sepi,
bukan kah kau tak akan pernah pergi dalam pandanganku.
Berhenti untuk terus mendekat,
Berada dalam jarak bembumbung bukan masalah.
Tenang masih ada aku dan kamu yang tau rasa itu ada dan tak akan pernahmenjadi kita...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar