Sabtu, 06 April 2013

Penanti



Masih setia  berkutat dengan bisu. Hamparan biru itu masih sama tidak berubah sejak dilepaskan. Diteguk manisnya madu yang disuguhkan seorang idaman. Aaaaaaaaah siapa yang tak terbuai tutur lembut ucapan simpul dengan senyuman hangat yang tersirat jelas diwajah sang idaman. Entah palsu atau tidak, idaman itu tak kunjung datang melewati desiran angin yang tak bosan diterjangnya. Malam sudah tidak terhitung seperti barisan pohon-pohon karet yang berjajar rapi beribu-ribu disudut pantai tempatnya duduk manis. Memandang lepas pada laut yang kosong. Hanya mengenggam selembar janji yang dipahat dalam hati dan salam perpisahan. Seorang penanti.

"Hay.....
Engkau bodohkah?? Menanti sesuatu yang tak pasti !"

"tidak, aku yakin dia akan datang, seperti rasa yang selalu ia titipkan pada angin laut malam hari"

"tidak kah kau berpikir, idaman mu sedang tertawa bahagia disebrang sana dengan pelitanya sekarang?"

"tidak, aku yakin dia sibuk dengan tugasnya untuk membawa aku tetap berada disampingnya selamanya"

"dari mana kau tau?? bahkan bertukar kabar saja kalian tidak pernah?? jangan bodoh "

"aku tau dari langit yang selalu menyampaikan pesan-pesan ku dengan dia lewat sinar bintang, dan dari hati yang tidak bisa dibohongi. Aku mencintai dan menyayanginya tulus, dia akan merasakannya disana"


Hati yang tak bisa dibohongi, tulus.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar